tinjauanmanajemen dilakukan, yaitu terutama setelah selesai dilakukan audit internal mutu (aim) tahun 2015 dengan cara mengadakan pertemuan antara tenaga pendidik dan tenaga kependidikan laboratorium patologi klinik, dalam rangka melihat, mengevaluasi hasil aim dan memperbaiki jika ada kekurangan dan mencegah serta meningkatkan mutu jika hasil
Pengelolaanlaboratorium meliputi : 1. Perancangan kegiatan laboratorium 2. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan 3. Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan 4. Pengevaluasian sistem kerja Laboratorium 5. Pengembangan kegiatan Laboratorium W O R K S H O P P E N G E L O L A A N L A B O R A T O R I U M ( F A T C H I Y A H ) 14 1.
tujuansebagai acuan pengelola institusi penyelenggara pendidikan kesehatan dalam upaya mengembangkan sarana dan prasarana laboratorium dalam hal : 1) perencanaan dan pengembangan jenis serta jumlah dalam pengadaan dan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium dan bahan habis pakai yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta didik sesuai
Begitupula dengan di sektor swasta, Klinik swasta, Laboratorium swasta, dan Perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa kualiti manajemen laboratorium. Pendidikan Lanjut. Sebagai Ahli MadyaTeknologi Laboratorium Medis, lulusannya dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi yakni ke Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis.
tujuansebagai acuan pengelola institusi penyelenggara pendidikan kesehatan dalam upaya mengembangkan sarana dan prasarana laboratorium dalam hal : 1) perencanaan dan pengembangan jenis serta jumlah dalam pengadaan dan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium dan bahan habis pakai yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta
PendidikanMengetahui jenis bahan berbahaya dan mengetahui metode mengontrolnya. Pelatihan Teknik yg baik dan standar untuk merespon keadaan emergensi, perlu latihan yang teratur (drills) Pengawasan (Supervision) - untuk memastikan kinerja keamanan Kebersihan laboratorium/kantor (Housekeeping) Personal hygiene30 PENGAWASAN/KONTROL ADMINISTRASI
Kemampuanyang diperlukan manajer/ Pemimpin laboratorium antara lain : a. Mempunyai pengetahuan tentang manusia, komunikasi, motivasi, negoasiasi, pengarahan ke bawah dan menterjemahkan kemauan atasan. (Human relation skil). b. Mempunyai kemampuan Administrative skill: (planning, organizing, directing, controlling).
Materiini sangat penting untuk Anda pelajari karena tugas Anda sebagai Petugas Laboratorium/ Teknologi Laboratorium Medik (TLM) memerlukan pengetahuan dan keterampilan mengenai Sistem Manajemen di Laboratorium. Manajemen Laboratorium adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen.
5W6MiBz. Pasti sudah kenal dengan namanya laboratorium. Laboratorium adalah tempat untuk melakukan penelitian, riset ilmiah, percobaan. Ada banyak jenis lab, seperti lab komputer, lab kedokteran, lab kimia, lab fisika, dll. Dalam bidang akademik sains, keberadaan lab sangatlah penting. Sehingga dalam manajemen laboratorium memerlukan perencanaan matang bebarengan dengan perencanaan akademik baik di level kampus atau sekolah. Sehingga dalam perguruan tinggi yang bermutu, laboratorium menjadi salah satu prioritas utamanya. Definisi manajemen laboratoriumBagaimana Langkah-langkah Manajemen Laboratorium?1. Perencanaan2. Penataan alat serta bahan3. Pengadministrasian laboratorium4. Pengamanan, perawatan, serta pengawasanFungsi Lab1. Tempat dilakukannya percobaan2. Tempat penunjang kegiatan kelas3. Sebagai tempat display atau pemeran4. Tempat koleksi sejumlah spesies langka5. Sebagai museum miniTujuan penggunaan lab Apa definisi manajemen laboratorium? definisi manajemen laboratorium Pengertian manajemen laboratorium merupakan kegiatan menggerakkan sekelompok orang, keuangan, peralatan, fasilitas, serta segala objek fisik lainya dengan efektif serta efisien agar mencapai tujuan ataupun sasaran tertentu yang diharapkan secara optimal. Manual Prosedur Pengelolaan Laboratorium merupakan serangkaian tindakan yang mana harus dilakukan oleh pengelola laboratorium agar dapat menjamin mutu dari laboratorium bisa dilaksanakan dengan baik. Tindakan tersebut dapat meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, serta penyempurnaan laboratorium. Prosedur pengelolaan laboratorium merupakan semua langkah yang harus dilakukan oleh pengelola laboratorium agar laboratorium yang dikelolanya bermutu bagus. langkah langkah manajemen laboratorium Langkah-langkahnya meliputi fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, serta penyempurnaan P4. Untuk pengelolaan laboratorium secara umum dapat meliputi aspek 1. Perencanaan Merupakan pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang semua kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, serta dana yang dibutuhkan agar mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. Penataan alat serta bahan Merupakan suatu proses pengaturan alat ataupun bahan di laboratorium agar tertata dengan baik dan bila membutuhkannya kita dapat mencarinya dengan mudah. 3. Pengadministrasian laboratorium Adalah suatu proses pencatatan ataupun investarisasi fasilitas serta aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat maka semua fasilitas serta aktifitas laboratorium dapat teroganisi dengan sistmatis. 4. Pengamanan, perawatan, serta pengawasan Di manajemen laboratorium, dalam hal ini berkaitan dengan manajemen mutu, harus kita desain agar sealu memperbaiki efektifitas serta efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dalam laboratorium. Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam manajemennya adalah sumber daya manusia, saran dan prasarana dan juga penggunaan labolatorium. Dalam pengunaan laboratorium baik digunakan untuk praktikum ataupun penelitian harus menyerahkan jadwal pennguanannya terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penggunaan laboratorium. Selain itu kita juga harus menggunakan peralatan laboratorium saat menggunakan laboratorium, seperti jas, masker, serta sarung tangan bila diperlukan dan juga mengikuti semua prosedur peminjaman alat serta permintaan bahan yang berlaku. Apa saja Fungsi Laboratorium Penelitian itu? fungsi manajemen laboratorium Secara umum laboratorium mempunyai fungsi diantaranya 1. Tempat dilakukannya percobaan Alat-alat laboratorium serta bahan-bahan praktikum tidaklah mungkin diletakkan dlam kelas maka dari itu percobaan dilakukan di dalam laboratoriu. 2. Tempat penunjang kegiatan kelas Dengan adanya kegiatan pembelajaran di laboratorium ini, maka siswa / mahasiswa dapat mengamati gajala-gejala yang terjadi pada percobaan secara langsung, bukan hanya belajar menurut teori yang ada saja. 3. Sebagai tempat display atau pemeran Laboratorium juga bisa dipergunakan sebagai tempat pameran atau display dari hasil-hasil percobaan /penelitian yang telah kita lakukan. Sehingga dapat memotivasi untuk penelitian ataupun percobaam yang lebih baik lagi. 4. Tempat koleksi sejumlah spesies langka Dengan adanya koleksi ini memudahkan kita dalam melakukan pengamatan terhadap beberapa spesies yang sulit untuk ditemukan. 5. Sebagai museum mini Hasil dari penelitian serta sejumlah spesies langka dpaat kita kumpulkan serta diklasifikasikan, sehingga laboratorium dapat kita gunakan sebagai museum mini. Tujuan Penggunaan Laboratorium untuk Siswa tujuan manajemen laboratorium Berikut ini adalah tujuan penggunaan laboratorium untuk studi bagi mahasiswa atau siswa Teliti dalam melakuakn pengamatan serta cermat dalam melakukan pencatatan pada saat pengamatan. Dapat menafsirkan hasil dari percobaan agar dapat memperoleh penemuan serta dapat memecahkan masalah. Mampu untuk membuat rencana dan melaksanakan percobaan. Terampil dalam menggunakan alat-alat laboratorium. Tumbuh sikap positif terhadap kegiatan praktikum. Nah itu penjelasan mengenai manajemen laboratorium, semoga dengan penjelasan tersebut menambah wawasan kita mengenai manajemen laboratorium. Post Views 15,983
A. Bangunan 1. Kriteria Bangunan dan Ruang Laboratorium a. Luas ruang praktik laboratorium harus memenuhi persyaratan 1 orang peserta didik memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m². b. Bentuk ruang laboratorium sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar atau bisa juga berbentuk persegi panjang. Bentuk bujur sangkar memungkinkan jarak antara dosen dan peserta didik dapat lebih dekat sehingga memudahkan kontak antara dosen/instruktur dan peserta didik. c. Disediakan ruang kosong antara tembok dan meja kerja sekitar m untuk memudahkan dan mengamankan sirkulasi alat dan peserta didik di laboratorium. d. Jarak antara ujung meja yang berdampingan sebaiknya tidak kurang dari m, sehingga peserta didik dapat bergerak leluasa pada waktu bekerja dan pada waktu pindah atau memindahkan alat bahan dari satu tempat ke tempat lain. e. Luas ruang harus sebanding dengan banyaknya peserta didik dan jenis pendidikan. f. Luas ruang penyimpanan alat dan bahan disesuaikan dengan jenis alat/bahan yang ada di setiap jenis pendidikan. g. Fasilitas ruangan disesuaikan dengan kebutuhan teknis masing-masing laboratorium. 2. Bangunan Memenuhi Persyaratan Keamanan dan Keselamatan Kerja a. Tersedianya air mengalir kran. b. Alat keselamatan kerja di laboratorium 1 APD alat pelindung diri seperti baju praktik, sarung tangan, masker, alas kaki 2 APAR Alat pemadam kebakaran berikut petunjuk penggunaan 3 Perlengkapan P3K 4 Sarana instalasi pengolahan limbah 3. Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesbilitas yang mudah, aman dsb. a. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan atau keamanan b. Keadaan ruang harus memungkinkan dosen/instruktur dapat melihat semua peserta didik yang bekerja di dalam laboratorium itu tanpa terhalang oleh perabot atau benda-benda lain yang ada di dalam laboratorium tersebut. c. Peserta didik harus dapat mengamati demonstrasi/simulasi dari jarak maksimal 2 m dari meja demonstrasi. d. Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan. dan tahan terhadap tumpahan bahan-bahan kimia. e. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang di dinding tidak boleh menonjol sampai ke bagian ruang tempat peserta didik berjalan dan sirkulasi alat. f. Tersedianya buku referensi penunjang praktik. g. Meja praktikum harus tidak tembus air,tahan asam dan basaTerbuat dari porselin. h. Semua yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus mengetahui letak keran utama gas, keran air, dan saklar utama listrik i. Letak alat-alat pemadam kebakaran, seperti tabung pemadam kebakaran, selimut tahan api, dan pasir untuk memadamkan api harus mudah dijangkau dan dapat diketahui oleh semua pengelola laboratorium. B. Kelengkapan Sarana dan Prasarana 1. Setiap jenis laboratorium memiliki ruangan sebagai berikut a. Ruang pengelola laboratorium; b. Ruang praktik peserta didik; c. Ruang kerja dan persiapan dosen; d. Ruang/tempat penyimpanan alat; dan e. Ruang/tempat penyimpanan bahan. 2. Jenis dan jumlah peralatan, serta bahan habis pakai berdasarkan pada kompetensi yang akan dicapai yang dinyatakan dalam rasio antara alat dengan peserta didik. 3. Tersedianya kebutuhan listrik seperti stopkontak mains socket 4. Adanya Prosedur Operasional Standar Standard Operating Prosedures = SOP atau instruksi kerja. Prosedur ini bersifat operasional dan mengikat bagi semua pengguna laboratorium. Jenis SOP/instruksi kerja yang perlu adalah a. Pedoman pelaksanaan praktikum b. Prosedur Tetap Protap pelaksanaan praktikum masing-masing mata kuliah terkait c. Dokumentasi berupa absensi peserta didik, absensi kehadiran dosen/instruktur, objek/materi praktikum. d. Keamanan dan keselamatan kerja e. Penggunaan alat laboratorium yang menggunakan arus listrik.Alat pecah belah tdak memerlukan SOP f. Pemeliharaan alat g. Pengadaan alat dan bahan h. Penyimpanan alat dan bahan 5. Adanya sistem pelaporan dan dokumentasi dari setiap kegiatan praktikum di masing-masing laboratorium, baik persemester maupun pertahun. C. Pengelola Pelaksanaan suatu aktifitas laboratorium membutuhkan suatu aturan atau ketentuan agar aktifitas dapat berjalan dengan lancar, sehingga tujuan aktifitas pembelajaran dapat tercapai. Aturan atau ketentuan operasional perlu disusun dengan jelas. Hal ini karena laboratorium merupakan suatu sistem yang terdiri atas prasarana dan sarana penunjang kegiatan, baik berupa peralatan laboratorium maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, laboratorium perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing institusi. Mengingat banyaknya peralatan dan beban kerja yang ada di suatu laboratorium, maka diperlukan sistem manajemen yang memadai untuk mengelola prasana dan sarana serta kegiatan yang ada di laboratorium tersebut. Sistem manajemen ini meliputi struktur organisasi, pembagian kerja, serta susunan personel yang mengelola laboratorium. 1. Kepala Unit Laboratorium Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang diselenggarakan di laboratorium, baik administrasi maupun akademik. Tugas kepala unit laboratorium, antara lain a. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di laboratorium, dengan dibantu oleh semua anggota laboratorium administrator/ penanggung jawab laboratorium dan teknisi/ tenaga bantu laboratorium, agar kelancaran aktifitas laboratorium dapat terjamin. b. Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas sistem internal dan mengadakan kerjasama dengan pihak eksternal, seperti institusi lain, atau pusat-pusat studi yang berkaitan dengan pengembangan laboratorium. Kerja sama dengan pihak luar sangat penting karena sebagai wahana untuk saling berkomunikasi semua aktifitas yang diadakan di laboratorium masing-masing. Dengan beban kerja seperti tersebut, maka kepala unit laboratorium harus merupakan seorang yang mempunyai komitmen, kemampuan akademik, dan keterampilan manajemen yang handal. Oleh karena itu kepala unit laboratorium adalah seorang dosen dengan kualifikasi pendidikan minimal ; S2. 2. Penanggung Jawab Laboratorium Membantu secara langsung tugas kepala unit laboratorium dalam bidang administrasi, sehingga membantu terjaminnya kelancaran sistim administrasi, maka seorang administrator harus mempunyai kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Sains Terapan Tugas dan tanggung jawab dari PenanggungJawab Laboratorium antara lain a. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan praktikum pada laboratoriumnya secara terorganisir, terjadwal dan terencana dengan baik dengan bantuan dan kerjasama dengan tenaga bantu laboratorium b. Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas /kegiatan yang terjadi di dalam laboratoriumnya baik dengan tenaga bantu laboratorium maupun dengan dosen mata kuliah terkait. 3. Tenaga Teknisi/ Tenaga Bantu Laboratorium Adalah seseorang yang bertugas membantu aktifitas peserta didik dalam melakukan kegiatan praktek laboratorium. Secara khusus seorang tenaga bantu laboratorium bertanggung jawab dalam menyediakan peralatan yang diperlukan dan mengembalikan peralatan tersebut setelah digunakan ke tempat semula. Tenaga bantu laboratorium sangat diperlukan mengingat banyaknya kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh peserta didik, sehingga kesiapan alat sangat diperlukan. Penempatan kembali peralatan yang sudah digunakan pada posisi yang tidak seharusnya dapat mengganggu kelancaran kegiatan berikutnya. Oleh karena itu seorang tenaga bantu laboratorium yang baik sangat diperlukan. Hal ini bisa tercapai jika seorang tenaga bantu laboratorium mempunyai keahlian di bidangnya. Misalnya untuk tenaga bantu laboratorium di laboratorium kesehatan harus benar-benar mempunyai kemampuan dan pemahaman dalam bidang yang berhubungan dengan keilmuan kesehatan dan kualifikasi pendidikan minimum seorang tenaga bantu laboratorium adalah sesuai bidangnya. Tugas tenaga bantu laboratorium sebagai berikut a. Menyiapkan alat-alat untuk percobaan peserta didik dan demonstrasi oleh dosen dan peserta didik; b. Memelihara alat-alat dan memeriksa jumlah alat-alat dan bahan; c. Menyiapkan bahan-bahan yang habis pakai; d. Membantu dosen di dalam laboratorium; dan e. Memeriksa keadaan alat-alat dan memisahkan alat-alat yang baik dan yang rusak dan melaporkan keadaan itu kepada penanggung jawab laboratorium. Kegiatan yang dilaksanakan pengelola di laboratorium 1. Memberikan pelayanan laboratorium bagi pengguna; 2. Mengadakan pertemuan periodik untuk komunikasi antar dosen; 3. Menjadwalkan penggunaan laboratorium; 4. Membuat jadwal pemeliharaan alat laboratorium; 5. Melakukan pemeliharaan keadaan laboratorium secara keseluruhan; 6. Melakukan pemeliharaan preventif alat dan bahan; 7. Melakukan Kalibrasi terhadap peralatan laboratorium sesuai dengan spesifikasi. 8. Melakukan perbaikan alat rusak yang masih dapat diperbaiki di laboratorium; 9. Melakukan inventarisasi alat dan bahan untuk mengetahui jumlah alat yang ada, yang masih baik, dan yang rusak; 10. Membuat dan mengusulkan rencana anggaran biaya laboratorium/ bengkel kerja; 11. Menerima dan memeriksa alat dan bahan yang diterima; 12. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar kegiatan- kegiatan di dalam laboratorium berlangsung aman, terhindar dari kecelakaan; 13. Mencatat dalam buku harian kejadian-kejadian yang dianggap penting untuk dicatat, diantaranya a. terjadinya kecelakaan; b. kejadian alat gelas pecah, instrumen rusak, atau hilangnya suatu alat; dan c. penerimaan bahan dan alat baru. D. Pemeliharaan Dan Penyimpanan Alat Dan Bahan Habis Pakai 1. Pemeliharaan Dan Penyimpanan Alat a. Alat-alat yang terbuat dari kaca atau dari bahan yang tidak mudah mengalami korosi pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen. Alat yang terbuat dari Kaca yang berlemak atau terkena noda yang sulit hilang dengan deterjen dapat dibersihkan dengan merendamnya di dalam larutan kalium bikromat 10% dalam asam sulfat pekat. Larutan ini dibuat dibuat dari 100 gr kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 ml asam sulfat pekat, lalu dimasukkan ke dalam 1 liter air. b. Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam mudah mengalami korosi diberi perlindungan dan perlu diperiksa secara periodik. Alat-alat logam akan lebih aman jika diletakkan disimpan di tempat yang kering, tidak lembab, dan bebas dari uap yang korosif. c. Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja tahan karat stainless steel cukup dijaga dengan menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab. d. Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, plastik dan silikon, ditempatkan pada suhu kamar terlindung dari debu dan panas. e. Alat yang terbuat dari kayu dan fiber disimpan pada tempat yang kering. f. Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC. g. Peralatan yang sering digunakan sebaiknya disimpan sedemikian hingga mudah diambil dan dikembalikan. Alat-alat laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas. Alat-alat seperti ini disimpan berkelompok berdasarkan jenis alat, seperti tabung reaksi, gelas kimia, labu seperti Erlenmeyer dan labu didih, corong, buret dan pipet, termometer, cawan porselein, dan gelas ukur. h. Klem, pinset yang terbuat dari logam, dan instrumen yang memiliki komponen-komponen dari logam yang sangat halus, seperti alat-alat ukur yang bekerja menggunakan arus listrik disimpan di tempat terpisah, jauh dari zat-zat kimia, terutama zat-zat kimia yang korosif. Alat-alat seperti ini harus disimpan di tempat yang kering dan bebas dari zat atau uap korosif serta bebas goncangan. i. Masing-masing tempat penyimpanan alat diberi nama agar mudah mencari alat yang diperlukan. Pipet dan buret sebaiknya disimpan dalam keadan berdiri. Oleh karena itu, pipet dan buret perlu diletakkan pada tempat yang khusus. 2. Penyimpanan Bahan Habis Pakai a. Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC. b. Tersedia lemari asam untuk laboratorium yang menggunakan bahan-bahan kimia c. Penentuan tempat penyimpanan harus memperhatikan sifat dan bahan penyusunnya seperti kayu, besi/ logam, kertas, plastik, kain, karet, tanah liat dan sebagainya. d. Tempat penyimpanan harus aman, dan bebas dari penyebab kerusakan. e. Cara penyimpanan harus memperhatikan ciri khas atau jenisnya, misalnya peralatan disimpan ditempat yang sesuai, dengan memperhatikan syaratsyarat penyimpanan. f. Penyimpanan bahan habis pakai, disesuaikan dengan sifat kimia zat tersebut. g. Bahan-bahan kimia yang berbahaya, mudah terbakar, mudah meledak, dan beracun harus diberi label peringatan yang tidak mudah lepas. h. Penyimpanan zat kimia perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut 1 Penyimpanan bahan kimia diatur berdasarkan tingkat bahayanya dan ditata secara alfabetis. 2 Zat/bahan kimia disimpan jauh dari sumber panas dan ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari 3 Pada label botol diberi catatan tentang tanggal zat di dalam botol tersebut diterima dan tanggal botol tersebut pertama kali dibuka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggal bahan kimia tersebut kadaluarsa. 4 Gunakan lembar data keamanan bahan MSDS ; Material Safety Data Sheet untuk informasi lebih lengkap mengenai bahan kimia tersebut. 5 Jangan menyimpan/meletakkan wadah bahan kimia yang terbuat dari gelas di lantai . 6 Botol berisi bahan kimia harus diambil dan diangkat dengan cara memegang badan botol dan bukan pada bagian lehernya. 7 Jangan menyimpan bahan kimia pada tempat yang terlalu tinggi. 8 Jangan menyimpan bahan kimia secara berlebihan di laboratorium/ bengkel kerja. 9 Botol yang berisi asam atau basa kuat, terutama asam perklorat, jangan ditempatkan berdekatan E. Pendanaan Laboratorium 1. Dana yang digunakan untuk kegiatan di laboratorium dapat bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat atau peserta didik dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. 2. Membuat kegiatan yang dapat menghasilkan dana bagi laboratorium meliputi penyediaan layanan jasa laboratorium bagi publik, kerjasama dengan institusi lain, serta kegiatan-kegiatan produktif dan kreatif. 3. Kegiatan operasional laboratorium bergantung pada ketersediaan bahan dan alat. Semua bahan yang diperlukan harus disediakan, dan untuk itu diperlukan dana. 4. Diperlukan juga dana untuk biaya operasional laboratorium lainnya, seperti pemeliharaan rutin, perbaikan terhadap alat yang rusak, serta pembelian perangkat laboratorium yang tak terduga. Sumber Buku Standar Laboratorium Diploma III Gizi Pendidikan Tenaga Kesehatan ini berhasil disusun atas partisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain Tingkat Pusat dr. Kirana Pritasari, MQIH, Dra. Trini Nurwati, Sugiharto, SKM, MKM, MM, Eric Irawati, MKM, Poedji Winarni, SKM, Endang Suhartini, SKM, MM. Tingkat Daerah Lanita Somali, MSc, MSEd, Dra. Suliastutik, Tjarono Sari, SKM, Wiwik Wijaningsih, STP. Dra. Suliastutik, Ani Intiyati, SKM, Marzuki Iskandar, STP, MTP, Dadang Rosmana, DCN, Gurid SKM, MSc, Eny Sayuningsih, SKM, Mkes, Okky Virgiawan,